Jumat, 28 Mei 2010

I love Spring in London!!

    Waktu pertama kali novel karangan Ilana Tan, Spring in London diterbitin, gue kurang tertarik sama sinopsisnya. Tapi covernya bagus, kok. Gue sempet dilema (ceilah) untuk beli tuh novel atau enggak. Akhirnya gue memutuskan untuk membeli novel itu. Tapi ternyata pilihan gue benar, karena gue SUKA banget sama ceritanya. Gue udah baca itu berkali-kali dan belum bosen-bosen juga. Novel itu selalu menemani gue saat berpergian dan saat tidur (sebelum tidur gue naro Spring in London di sebelah gue, siapa tau gue gak bisa tidur, kan bisa baca novel).Bahkan sekarang, saat gue lagi browsing internet (siapa tau loadingnya lama).

Gadis itu tidak menyukainya. Kenapa?

Astaga, ia--Danny Jo--adalah orang yang baik. Sungguh! Ia selalu bersikap ramah, sopan dan menyenangkan. Lalu kenapa Naomi Ishida menjauhinya seperti wabah penyakit? Bagaimana mereka bisa bekerja sama dalam pembuatan video musik ini kalau gadis itu mengacuhkannya setiap saat? Kesalahan apa yang sudah ia lakukan? 
diri
Bagaimanapun juga Danny bukan orang yang gampang menyerah. Ia akan mencoba mendekati Naomi untuk mencari tahu alasan gadis itu memusuhinya. 

Tetapi ada dua hal yang tidak diperhitungkan Danny. Yang pertama adalah kemungkinan ia akan jatuh cinta pada Naomi Ishida yang dingin, misterius dan penuh rahasia itu. Dan yang kedua adalah kemungkinan ia akan menguak rahasia gelap yang bisa menghancurkan mereka berdua dan orang-orang yang mereka sayangi.

     Ya, pertama-tama gue juga bingung, kenapa Naomi menghindari cowok sempurna--ganteng, terkenal, baik-- kayak Danny Jo? Padahal Danny sendiri merasa telah bersikap baik pada semua orang, apalagi Naomi. Bayangin dong, mengantarkan Naomi sampai ke flatnya, memberi Naomi makan saat dia lagi kelaparan setengah mati, mengajaknya makan di taman. Kurang baik apa, coba?
     Tapi sepertinya Naomi mulai luluh dengan kebaikan Danny. Merekapun masih berteman walaupun video musik yang mereka bintangi sudah selesai. 
     Danny sendiri terpesona oleh senyuman Naomi. 
     Senyum Naomi mengembang, dan ia sama sekali tidak tahu apa pengaruh senyumnya terhadap Danny. Saat itu Danny memang bersedia melakukan apa saja--apa saja--Agar ia selalu bisa melihat Naomi tersenyum padanya seperti itu. Hanya padanya.
     Dan Naomi sendiri baru menyadari bahwa ia mencintai Danny Jo saat wanita lain mencoba menarik perhatian Danny.
     Tapi ternyata cinta mereka tidak semudah itu, ketika Danny mengetahui apa yang pernah terjadi pada Naomi.
     Kenyataan itu membuat Danny frustasi. Ia pernah berjanji pada diri sendiri bahwa ia akan melakukan apapun demi melindungi dan menjauhi Naomi dari rasa sakit. Tetapi bagaimana kalau orang yang selalu membuat Naomi menderita adalah Danny sendiri? Apa yang bisa dilakukan Danny kalau begitu? 
     Ketika Danny memutuskan untuk kembali ke negara asalnya, Korea, Naomi pun memutuskan kembali ke Jepang untuk berpikir.
     Karena itu aku butuh waktu. Sementara aku mengatur kembali hidupku, aku benar-benar tidak bisa memikirkan hal lain. Aku harus menghadapi diriku sendiri terlebih dahulu sebelum aku bisa menghadapi orang lain. Termasuk dirimu.
     Akhirnya mereka memutuskan hubungan untuk sementara. Dan dua tahun kemudian mereka bertemu dan menjadi model busana rancangan kakak Danny. 
     "Tadi kau bilang kau pergi ke Jepang mencariku. Kenapa?"
     "Karena aku merindukanmu. Karena aku membutuhkanmu. Karena kurasa kau sudah cukup lama berpikir dan sekarang saatnya kau kembali padaku. Karena aku ingin kau tahu bahwa perasaanku sekarang masih sama seperti dulu. Dan karena aku ingin tahu apakah kau sudah percaya padaku, walaupun hanya sedikit. Aku ingin kau percaya padaku. Aku ingin kau percaya ketika kukatakan bahwa aku tidak akan pernah menyakitimu. Kalau perlu, aku bersedia menghabiskan sisa hidupku menebus apa yang dilakukan kakakku padamu. Asalkau tetap bersamaku. Disisiku. Dan di atas segalanya, aku ingin kau percaya padaku ketika kukatakan bahwa aku mencintaimu."
Dan akhirnya mereka hidup bahagia selamanya...(Oh dear!!)
      
 





    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar